Jombang adalah kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur. Luas wilayahnya 1.159,50 km²[2], dan
jumlah penduduknya 1.201.557 jiwa (2010), terdiri dari 597.219 laki-laki dan
604.338 perempuan. Pusat kota Jombang terletak di tengah-tengah wilayah
Kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak 79
km (1,5 jam perjalanan) dari barat daya Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Jombang memiliki
posisi yang sangat strategis, karena berada di persimpangan jalur lintas utara
dan selatan Pulau Jawa (Surabaya–Madiun–Yogyakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur Malang–Tuban.
Jombang
juga dikenal dengan sebutan Kota Santri, karena
banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya.[4] Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang
adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri
pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren
yang terkenal adalahTebuireng, Denanyar, Tambak Beras,
Pesantren Attahdzib (PA), dan Darul Ulum (Rejoso).
CIRI KHAS JOMBANG
Sebuah ciri khas yang menjadi ikon Kota Jombang yaitu
“Ringin Contong”. Ringin conthong ini berada di tengah kota Jombang, Jawa Timur
tepatnya terletak diantara Jalan KH Wachid Hasyim, Jalan Presiden KH
Abdurrahman Wahid yang disitu ditulis Jalan Gus Dur (dulu bernama Jalan
Merdeka), Jalan A.Yani, dan Jalan. Ringin
Contong ini terletak di sebelah tandon air kuno buatan jaman Belanda dulu.
Desain tandon air ini begitu khas, bagus dan kuat bisa bertahan sampai
sekarang. Dahulu di sekitar Ringin Conthong dan tandon air jaman Belanda ini
dilewati rel kereta api. Sekarang rel kereta api ini ditutup.
Ringin (bahasa
Jawa) itu (pohon) beringin, sedangkan contong (bahasa Jawa) itu pembungkus atau
wadah dari daun atau kertas yang berbentuk kerucut (Kamus Besar Bahasa
Indonesia). Apakah karena bentuknya seperti contong sehingga dinamakan Ringin
Contong?
Ikon kota
Jombang berupa Ringin Contong ini begitu unik dan istimewa. Ringin atau
Beringin itu simbol Persatuan Indonesia, sila ketiga Pancasila, sebagaimana
terdapat dalam lambang negara Burung Garuda. Diapit oleh nama jalan pahlawan
kemerdekaan nasional, pahlawan revolusi, dan pahlawan nasional.
Ringin Contong ini juga terletak di ujung Jalan Gus Dur. Pada Januari
2001, Gus Dur mengumumkan bahwa Tahun Baru Cina (Imlek) menjadi hari libur
opsional. Tindakan ini diikuti dengan pencabutan larangan penggunaan huruf
Tionghoa.Kakek dari Gus Dur adalah K.H. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama
(NU), sedang ayah Gus Dur adalah KH Wachid Hasyim
Ringin Contong ini terletak di Jombang. Lambang daerah Kabupaten Jombang
didominasi warna hijau (iJo) dan merah (aBang). Jombang itu iJo aBang.
Hijau(iJo) maknanya
kehidupan, sedangkan merah (aBang) maknanya keberanian. Jadi artinya 'hidup
yang berani'. Berani disini bukan berani seperti tabiat macan, karena
kepepet, karena sanjungan, tetapi 'berani
karena pertimbangan benar
dan salah'.
Contong itu wadah atau pembungkus yang berbentuk kerucut. Kerucut itu
seperti mata anak panah. Dalam hal ini contong itu mengarah ke bumi.
MAKANAN KHAS
JOMBANG
1 1. Nasi Kikil Khas Jombang
Jombang merupakan daerah yang jauh dari restoran yang
menyajikan berbagai makanan yang menjadi serbu an banyak orang. Namun dijombang
juga banyak Rumah Makan atau bisa disebut “Warung” yang menjadikan banyak para
pecinta kuliner ketagihan untuk menggoyang lidahnya dengan makanan khas Jombang.
Di Jombang banyak sekali jenis-jenis makanan yang menggugah selera seperti
halnya di kota-kota lain. Persoalannya, makanan apa yang khas yang sekaligus
bisa menunjukkan “identitas nJombang”, diantaranya Nasi Kikil yang terkenal
sangat menggoda para penikmatnya. Terbuat dari Kikil kaki sapi yang dimasak
cukup lama untuk menghasilkan kikil yang empuk. Ditambahkan dengan bumbu-bumbu
pendukung begitu pula dengan santan kelapa jadilah Kikil khas Jombang. Tidak
hanya Kikil saja ada juga tambahan sayur seperti bambu atau yang biasa disebut
rebung bisa juga dengan menggunakan sayur manisa. Tambahan llauk pendamping
lainnya seperti hati sapi, lidah sapi, paru-paru sapi atau babat dan masih
banyak lagi. Penyajiannya juga sangat khas yaitu dengan menggunakan daun pisang
yang disebut dengan “Pincuk”
2. Es Degan Khas Jombang
BUDAYA KHAS JOMBANG
Jombang mempunyai kesenian tradisional jaran dor yang
sudah ada di Jombang sejak masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1925 berdirilah
grup jaran dor di Desa Kemambang, Diwek, beranggotakan 14 orang. Jaran dor
merupakan kesenian tradisional Kuda Lumping asli Jombang. Perbedaan yang antara
dengan jaranan lain dan menjadi ciri khasnya adalah alat musik jidor yang saat
ditabuh berbunyi dor, sehingga jaranan ini di sebut jaran
dor. Adapun alat musik selain jidor adalah kendang dan sepasang kimplung
yang terdiri dari tiga biji dengan ukuran berbeda. Satu yang berukuran besar di
sebut thong, dan yang kecil disebut ketipung. Sekarang,
alat musik jaran dor di tambah gong peking saron ketuk kenong atau
biasa di sebut dengan gamelan.
Jaran dor ditampilkan dengan beberapa tari pengiring,
yang sekarang ditambah dengan tari bantengan. Urutan penampilannya adalah tari
bapangan, tari jaranan khas Jombang, tari topeng, dan tari jepaplok yang
menjadi ciri khas budaya Jombang yang saat ini masih di lestarikan.
0 komentar:
Posting Komentar