Kamis, 19 November 2015

Jombang Daerah Asalku


Jombang adalah kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur. Luas wilayahnya 1.159,50 km²[2], dan jumlah penduduknya 1.201.557 jiwa (2010), terdiri dari 597.219 laki-laki dan 604.338 perempuan. Pusat kota Jombang terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak 79 km (1,5 jam perjalanan) dari barat daya Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Jombang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di persimpangan jalur lintas utara dan selatan Pulau Jawa (SurabayaMadiunYogyakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur MalangTuban.
Jombang juga dikenal dengan sebutan Kota Santri, karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya.[4] Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalahTebuirengDenanyarTambak Beras, Pesantren Attahdzib (PA), dan Darul Ulum (Rejoso).


CIRI KHAS JOMBANG



Sebuah ciri khas yang menjadi ikon Kota Jombang yaitu “Ringin Contong”. Ringin conthong ini berada di tengah kota Jombang, Jawa Timur tepatnya terletak diantara Jalan KH Wachid Hasyim, Jalan Presiden KH Abdurrahman Wahid yang disitu ditulis Jalan Gus Dur (dulu bernama Jalan Merdeka), Jalan A.Yani, dan Jalan. Ringin Contong ini terletak di sebelah tandon air kuno buatan jaman Belanda dulu. Desain tandon air ini begitu khas, bagus dan kuat bisa bertahan sampai sekarang. Dahulu di sekitar Ringin Conthong dan tandon air jaman Belanda ini dilewati rel kereta api. Sekarang rel kereta api ini ditutup.

Ringin (bahasa Jawa) itu (pohon) beringin, sedangkan contong (bahasa Jawa) itu pembungkus atau wadah dari daun atau kertas yang berbentuk kerucut (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Apakah karena bentuknya seperti contong sehingga dinamakan Ringin Contong?

Ikon kota Jombang berupa Ringin Contong ini begitu unik dan istimewa. Ringin atau Beringin itu simbol Persatuan Indonesia, sila ketiga Pancasila, sebagaimana terdapat dalam lambang negara Burung Garuda. Diapit oleh nama jalan pahlawan kemerdekaan nasional, pahlawan revolusi, dan pahlawan nasional.
Ringin Contong ini juga terletak di ujung Jalan Gus Dur. Pada Januari 2001, Gus Dur mengumumkan bahwa Tahun Baru Cina (Imlek) menjadi hari libur opsional. Tindakan ini diikuti dengan pencabutan larangan penggunaan huruf Tionghoa.Kakek dari Gus Dur adalah K.H. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sedang ayah Gus Dur adalah KH Wachid Hasyim

Ringin Contong ini terletak di Jombang. Lambang daerah Kabupaten Jombang didominasi warna hijau (iJo) dan merah (aBang). Jombang itu iJo aBang. Hijau(iJo) maknanya kehidupan, sedangkan merah (aBang) maknanya keberanian. Jadi artinya 'hidup yang berani'. Berani disini bukan berani seperti tabiat macan, karena kepepet, karena sanjungan, tetapi 'berani karena pertimbangan benar dan salah'.

Contong itu wadah atau pembungkus yang berbentuk kerucut. Kerucut itu seperti mata anak panah. Dalam hal ini contong itu mengarah ke bumi.



MAKANAN KHAS JOMBANG



1  1.  Nasi Kikil Khas Jombang
Jombang merupakan daerah yang jauh dari restoran yang menyajikan berbagai makanan yang menjadi serbu an banyak orang. Namun dijombang juga banyak Rumah Makan atau bisa disebut “Warung” yang menjadikan banyak para pecinta kuliner ketagihan untuk menggoyang lidahnya dengan makanan khas Jombang. Di Jombang banyak sekali jenis-jenis makanan yang menggugah selera seperti halnya di kota-kota lain. Persoalannya, makanan apa yang khas yang sekaligus bisa menunjukkan “identitas nJombang”, diantaranya Nasi Kikil yang terkenal sangat menggoda para penikmatnya. Terbuat dari Kikil kaki sapi yang dimasak cukup lama untuk menghasilkan kikil yang empuk. Ditambahkan dengan bumbu-bumbu pendukung begitu pula dengan santan kelapa jadilah Kikil khas Jombang. Tidak hanya Kikil saja ada juga tambahan sayur seperti bambu atau yang biasa disebut rebung bisa juga dengan menggunakan sayur manisa. Tambahan llauk pendamping lainnya seperti hati sapi, lidah sapi, paru-paru sapi atau babat dan masih banyak lagi. Penyajiannya juga sangat khas yaitu dengan menggunakan daun pisang yang disebut dengan “Pincuk”


2. Es Degan Khas Jombang



Jombang terdapat sebuah paguyuban Es Degan yang berada di daerah depan Universitas Darul Ulum yang menjual Es degan khas jombang. Es Degan khas jombang ini berbahan dasar Buah dari kelapa muda yang diserut kemudian diberi gula yang dicairkan dan es batu. Yang menjadikan khasnya Es degan ini mendapat bahan tambahan yang berupa nata de coco, alpukat, leci, dan durian yang dilengkapi dengan susu cair. Yang menjadi ciri khas es degan Jombang ini adalah campuran atau tambahan yang terdapat di es degan yang jarang ditemukan di kota lain. Tambahan-tambahan khas tersebut yang membuat es ini terasa lebih nikmat.


BUDAYA KHAS JOMBANG



Jombang mempunyai kesenian tradisional jaran dor yang sudah ada di Jombang sejak masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1925 berdirilah grup jaran dor di Desa Kemambang, Diwek, beranggotakan 14 orang. Jaran dor merupakan kesenian tradisional Kuda Lumping asli Jombang. Perbedaan yang antara dengan jaranan lain dan menjadi ciri khasnya adalah alat musik jidor yang saat ditabuh berbunyi dor, sehingga jaranan ini di sebut jaran dor. Adapun alat musik selain jidor adalah kendang dan sepasang kimplung yang terdiri dari tiga biji dengan ukuran berbeda. Satu yang berukuran besar di sebut thong, dan yang kecil disebut ketipung. Sekarang, alat musik jaran dor di tambah gong peking saron ketuk kenong atau biasa di sebut dengan gamelan.
Jaran dor ditampilkan dengan beberapa tari pengiring, yang sekarang ditambah dengan tari bantengan. Urutan penampilannya adalah tari bapangan, tari jaranan khas Jombang, tari topeng, dan tari jepaplok yang menjadi ciri khas budaya Jombang yang saat ini masih di lestarikan.
 

0 komentar:

Posting Komentar

 

KartikaChandraKirana Template by Ipietoon Cute Blog Design